7 Kesalahan Umum Saat Membuat Video Untuk Marketing

"Membuat video sukses bukan hanya soal kamera sempurna atau tata cahaya keren. Kepuasan pelanggan adalah syarat utama agar video Anda viral."

Membuat video sukses bukan hanya soal pakai kamera sempurna atau tata cahaya keren. Kepuasan pelanggan adalah syarat utama agar video Anda viral.

Sudah jelas bahwa brand dan marketer harus berinteraksi dengan pelanggan untuk meningkatkan penjualan dan membangun koneksi. Tapi, ada kesalahan-kesalahan kecil yang tanpa disadari bisa merusak kualitas video Anda.

Berikut adalah beberapa kesalahan umum dalam video marketing yang harus dihindari untuk hasil yang maksimal:

1. Alur Cerita

Bercerita lewat video itu menantang. Agar penonton tertarik, ceritanya harus jelas dan bermakna. Tambahkan contoh atau kejadian sehari-hari yang mudah dipahami penonton supaya mereka menangkap pesan yang mau disampaikan dalam video.

Semakin kreatif videonya, semakin bagus. Kreativitas itu luas! Misalnya, jika pakai stock footage, Anda bisa membuatnya lebih menarik dengan tambahan animasi. Jika tujuan utama ceritanya saja tidak jelas, iklannya mungkin gagal memikat penonton.

2. Durasi

Video memang lagi tren, tapi agar orang menonton sampai habis, videonya harus menarik dari awal. Beberapa menit pertama sangat penting untuk membuat penonton penasaran.

Banyak video kreator lain yang bikin konten serupa. Iklan Anda harus punya ciri khas! Lebih baik membuat video yang pendek dan informatif untuk memberikan informasi penting. Video panjang bisa membingungkan dan membosankan. Pastikan juga temponya pas, jangan sampai terlalu cepat sehingga penonton kesulitan mencerna isinya.

3. Pengetahuan Produk

Setiap brand pasti ingin menyebarkan informasi tentang produknya ke sebanyak mungkin orang. Kepercayaan pelanggan juga penting – jika mereka punya informasi lengkap, mereka cenderung lebih percaya pada produk yang diiklankan. Menjelaskan manfaat produk bisa jadi strategi bagus, karena penonton akan mendapat gambaran yang jelas dan mungkin tertarik membeli produk Anda dibanding produk kompetitor. Sebaliknya, informasi yang kurang lengkap bisa menghasilkan hasil yang mengecewakan.

4. Informasi Berlebihan

Terlalu sedikit informasi itu buruk, tapi terlalu banyak pun sama parahnya. Mungkin ada kalanya Anda perlu menyampaikan banyak informasi. Namun, terlalu banyak informasi bisa membuat penonton kewalahan dan gagal menangkap pesan utamanya. Lebih baik bagi pesan menjadi dua atau tiga bagian agar lebih singkat dan mudah dicerna. Selain itu, dalam video informatif, elemen visual yang berlebihan berpotensi mengganggu fokus penonton.

5. Strategi SEO Video

Konten apapun perlu dioptimasi agar hasilnya maksimal. Tidak menerapkan SEO yang benar bisa menghambat pencapaian target video Anda. Video bisa dioptimasi dengan pakai thumbnail yang menarik, kata kunci yang relevan, deskripsi judul yang jelas, dan meta tag. Dengan strategi SEO video yang tepat, konten Anda akan lebih mudah ditemukan oleh penonton yang dicari. Selain itu, SEO juga meningkatkan peringkat situs atau video di hasil pencarian. Setiap platform punya tools optimasi yang berbeda-beda untuk membantu konten Anda menjangkau target audiens. Jika ingin dibantu lebih lanjut, tak perlu sungkan untuk menyewa jasa pengembang aplikasi (Mobile App Developer).

6. Call-to-Action

Call-to-action yang jelas itu wajib!. Pemirsa harus tahu apa yang perlu mereka lakukan setelah menonton video Anda. Misalnya, berikan instruksi yang mudah dipahami tentang cara membeli produk atau berlangganan untuk mendapatkan konten eksklusif. Call-to-action tepat mencegah kebingungan dan meningkatkan penjualan.

7. Branding

Meningkatkan kesadaran merek adalah salah satu tujuan utama video marketing. Branding tak hanya membantu penjualan, tapi juga membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Video dengan informasi merek yang lengkap cenderung lebih diminati.

Agar brand Anda melekat di benak penonton, tambahkan logo perusahaan, slogan, dll. Selain itu, buatlah tema tertentu untuk semua video Anda yang mencerminkan konsistensi brand, seperti gaya bahasa, skema warna, dan font yang seragam. Jika brandingnya solid, hasilnya akan melebihi ekspektasi!

Kesimpulan

Statistik dan tren menunjukkan bahwa video sangat efektif untuk kampanye marketing. Dibanding gambar dan teks, video punya berbagai keunggulan. Ini bisa jadi strategi luar biasa untuk terhubung dengan audiens. Strategi video marketing yang direncanakan dengan baik akan mendorong penjualan dan menarik pelanggan untuk kembali membeli produk Anda. Hindari kesalahan-kesalahan di atas untuk membuat iklan yang lebih menarik dan efektif!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali
WhatsApp
Email