8 Bentuk Pemborosan Marketing Yang Harus Dihindari

"Anggaran pemasaran bagi banyak perusahaan cenderung meningkat setiap tahun. Namun, sejak pandemi perusahaan perlu berhemat."

Anggaran pemasaran bagi banyak perusahaan cenderung meningkat setiap tahun. Namun, sejak pandemi COVID-19 melanda, sebagian besar pemasar dari berbagai sektor mengalami kesulitan. Banyak perusahaan membatalkan atau menunda peluncuran kampanye pemasaran, mengurangi jumlah kontraktor, dan menghentikan proyek jangka panjang. Meskipun adanya pembatasan pengeluaran, para Chief Marketing Officer (CMO) tetap optimis.

8 Bentuk Pemborosan Marketing Yang Harus Dihindari 1

Pandemi memaksa perusahaan untuk mengelola kampanye secara daring, dengan hanya mengirimkan komunikasi terkait krisis kepada pelanggan. Fokus pengeluaran anggaran pemasaran CMO saat ini terutama tertuju pada ranah digital. Menurut survei yang melibatkan sejumlah CMO, ada 3 area utama yang ingin ditingkatkan dengan bantuan anggaran pemasaran mereka: web, perdagangan digital, dan iklan digital.

Beberapa cara yang bisa menghabiskan anggaran pemasaran dengan sia-sia antara lain:

  1. Acara yang Tidak Relevan: Mengikuti acara yang tidak relevan adalah cara pasti untuk menyia-nyiakan anggaran pemasaran. Pahami apa yang diinginkan audiens target Anda dan hadiri acara yang sesuai dengan minat mereka.
  2. Peralatan Pemasaran yang Beragam: Investasi dalam berbagai alat pemasaran tanpa kebutuhan yang jelas tidak akan memberikan manfaat. Sebaiknya tentukan terlebih dahulu alat pemasaran apa yang Anda butuhkan dan berinvestasi sesuai kebutuhan.
  3. Perencana Media: Konsultasi dengan perencana media mungkin bukan langkah efektif lagi di era digital ini. Sebaliknya, investasikan dalam platform teknologi iklan yang dapat membantu Anda memahami saluran iklan yang lebih efektif untuk tujuan target Anda.
  4. Iklan Cetak: Untuk perusahaan B2B, menghentikan investasi pada iklan cetak dan beralih sepenuhnya ke iklan digital dapat menjadi langkah yang lebih bijaksana.
  5. Spanduk & Billboard: Investasi berlebihan pada spanduk dan billboard di area populer kota dapat dianggap sebagai pemborosan anggaran karena sulit untuk mengukur efektivitasnya.
  6. Langganan Majalah: Dalam era digital ini, langganan majalah mungkin bukan lagi keputusan investasi yang efisien karena informasi kini mudah didapat secara daring.
  7. Laporan Analis Riset: Sementara laporan analis riset bisa memberikan wawasan, namun investasi pada alat-alat yang dapat menghasilkan laporan riset kustom untuk merek Anda sendiri mungkin lebih efektif.
  8. Radio: Menginvestasikan anggaran pada iklan radio mungkin tidak efektif jika target audiens Anda tidak lagi menggunakan saluran tersebut secara aktif.

Dengan memilih cara pengeluaran anggaran pemasaran yang bijaksana, perusahaan dapat mengalokasikan dana dengan lebih efisien dan efektif demi kesuksesan merek mereka. Jadi, mulailah berinvestasi secara pintar dan bijaksana untuk hasil yang lebih optimal. Semoga berhasil!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali
WhatsApp
Email